Maret 21, 2010

Karikatur Pendidikan

Gambar 1





        Dari gambar di atas, terlihat dua orang yang memiliki kekuasaan sedang menuangkan sesuatu ke dalam kepala orang yang lebih rendah kedudukannya dari mereka.
            Dua orang tersebut diibaratkan  sebagai para penguasa di negara ini. Dan yang lainnya adalah rakyat kecil. Dapat diartikan bahwa para pemegang kuasa di negara ini dapat dengan mudah memaksakan kehendak mereka kepada siapapun, terutama rakyat kecil yang lebih mudah untuk dipengaruhi. Mereka menganggap rakyat kecil sebagai robot, untuk kepentingan golongan atas. Rakyat kecil hanya bisa menuruti perintah mereka, karena hukum pun sekarang ini akan lebih memihak kepada golongan yang memiliki kuasa lebih.
           Kekuasaan seharusnya digunakan secara bijaksana, dan digunakan untuk membela rakyat kecil, bukan sebaliknya yang semakin membuat rakyat menderita.




Gambar 2


         Gambar di atas menggambarkan penderitaan rakyat miskin yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada mereka. Seperti contonya, mereka harus dengan pasrah ketika tempat tinggal mereka diratakan dengan tanah. Hal itu dapat terjadi karena suatu instansi yang berkepentingan akan membangun sebuah proyek kerja. Tentu saja pemerintah lebih memilih golongan yang berkuasa dibanding dengan rakyat kecil. Mereka, rakyat kecil hanya bisa menurut tanpa bisa menuntut.  
          Contoh lainnya, yaitu kebijakan pemerintah yang ingin menghapuskan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak, menjadi gas elpiji yang lebih ramah lingkungan. Memang, penggunaan gas elpiji lebih bersih dan hemat. Tapi itu tidak lantas membuat rakyat begitu saja beralih ke gas elpiji, karena dianggapnya gas elpiji terlalu mahal dan sulit untuk digunakan. Ditambah lagi, tabung yang diberikan gratis oleh pemerintah dalam rangka sosialisasi itu kualitasnya tidak sebagus yang diperjualbelikan di pasaran. Tidak banyak masyarakat yang mengalami musibah akibat kebocoran tabung gas elpiji dan kompor hasil dari subsidi pemerintah. Hal itu menyebabkan rakyat miskin masih lebih berpihak kepada minyak tanah dari pada gas elpiji yang harganya dianggap lebih mahal itu.
          Kebijakan yang bijak seharusnya lebih berpihak kepada rakyat kecil. Bukan kepada kepentingan golongan tertentu saja.